Shalat Gerhana Matahari: Hukum, Tatacara, Niat Arab dan Latin
Dhiragama.com - Gerhana matahari merupakan sebuah fenomena dimana bulan terletak diantara bumi dan matahari. Fenomena tersebut sering kali menarik perhatian kita, karena jarang sekali terjadi. Rata-rata gerhana matahari terjadi setiap 18 bulan sekali disuatu daerah di permukaan bumi. Tetapi untuk fenomena gerhana matahari ditempat yang sama dapat terjadi 360 hingga 410 tahun.
Gerhana sendiri merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Dalam islam ketika terjadi gerhana matahari, kita sebagai kaum muslimin dianjurkan untuk mendirikan shalat gerhana. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana niat dan tatacara shalat gerhana matahari. Untuk lebih lengkapnya silahkan disimak pembahasan dibawah ini
Dalil Shalat Sunnah Gerhana Matahari
وَمِنْ ءَايَٰتِهِ
ٱلَّيْلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ ۚ لَا تَسْجُدُوا۟ لِلشَّمْسِ وَلَا
لِلْقَمَرِ وَٱسْجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya : Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.
Tuntunan untuk mendirikan shalat pada saat gerhana diriwayatkan dalam sebuah hadits, dari Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ
، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ
فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Tuntunan melaksanakan shalat gerhana juga diriwayatkan dalam hadits serupa. Rasulullah SAW bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ
فَصَلُّوا
Artinya : Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka shalatlah (HR Bukhari Nomor 1043)
Hukum Melaksanakan Shalat Gerhana Matahari
Menurut ijma’ (kesepatakan para ulama) hukum dari mendirikan
shalat gerhana, baik gerhana matahari ataupun bulan adalah Sunnah Muakkadah
Niat Shalat Sunnah Gerhana Matahari
Niat Shalat Gerhana Matahari (sebagai imam)
أُصَلِّيْ سُنَّةً
لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا لِلّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnata likusuufisy syamsi imaaman lillahi ta'aalaa
Artinya : Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam karena Allah ta'ala.
Niat Shalat Gerhana Matahari (sebagai makmum)
أُصَلِّيْ سُنَّةً
لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnata likusuufisy syamsi makmuuman lillahi ta'aalaa
Artinya : Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai makmum karena Allah ta'ala.
Tata Cara Shalat Sunnah Gerhana Matahari
1. Membaca niat shalat sunnah gerhana matahari dalam hati
2. Melakukan takbiratul ihram
3. Membaca Al-Fatihah
4. Membaca surah panjang dengan suara keras (jahr)
5. Melakukan rukuk dengan waktu yang lama
6. Iktidal (bangkit dari posisi rukuk)
7. Setelah iktidal, tidak langsung melakukan sujud, tetapi membaca Al-Fatihah dan dilanjutkan membaca surah panjang namun surah tersebut tidak lebih panjang dari sebelum rukuk.
8. Melakukan rukuk kembali, namun posisi rukuk kedua ini waktunya lebih lama dari rukuk pertama
9. Iktidal (bangkit dari posisi rukuk)
10. Melakukan sujud dengan waktu yang lama sama seperti rukuk
11. Duduk diantara sujud
12. Melakukan sujud kedua
13. Bangkit dari sujud
14. Mengerjakan raka'at kedua, dengan gerakan dan bacaan yang lebih singkat dari rakaat pertama
15. Tasyahud akhir
16. Salam