Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Peristiwa Penting yang Menjadi Awal Turunnya Wahyu Shalat 5 Waktu

Daftar Isi [show]

Peristiwa Isra Mi'raj Awal Mula Shalat Lima Waktu
Dhiragama.com - Didalam agama Islam terdapat salah satu peristiwa yang sangat penting dan menjadi hari besar hingga saat ini, yakni Isra Mi'raj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab. Peristiwa Isra Mi'raj ini terbagi menjadi dua yakni Isra yang merupakan perjalanan Rasulullah SAW yang dimulai dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Yerusalem dan Mi'raj yang merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsha dan naik ke Sidratul Muntaha melewati langit ke tujuh. Peristiwa Isra Mi'raj ini tertulis didalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 1 yang berbunyi,

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ

Subhaanal ladzii asraa bi'abdihii laylam minal masjidil haraami ilal masjidil aqsal ladzii baaraknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwassamii'ul bashiir

Artinya : Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. Al-Isra: 1)

Baca Juga : Kisah lengkap Nabi Ibrahim AS saat dibakar

Dalam Al-Qur'an surah An-Najm ayat 17, digambarkan ketika Rasulullah SAW sampai di Sidratul Muntaha. 

مَا زَاغَ الۡبَصَرُ وَمَا طَغٰى

Maa zaaghal basaru wa maa taghaa

Artinya : Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (QS. An-Najm: 17)

Peristiwa Isra Mi'raj

Peristiwa Isra Mi'raj ini disebut sebagai peristiwa yang sangat penting karena dalam peristiwa ini Allah SWT memberikan perintah untuk menunaikan shalat wajib atau shalat 5 waktu dengan total keseluruhan ada 17 raka'at, yakni 2 raka'at shalat Shubuh, 4 raka'at shalat Dzuhur, 4 raka'at shalat Ashar, 3 raka'at shalat Maghrib dan 4 raka'at shalat Isya. Pada mulanya Rasulullah SAW menerima perintah shalat dengan jumlah 50 kali dalam sehari. Namunn, Nabi Musa AS mengingatkan Rasulullah SAW bahwa jumlah 50 kali dalam sehari masih terlalu besar, kemudian Rasulullah SAW meminta keringanan kepada Allah SWT hingga tersisa 5 waktu shalat dalam sehari.

Peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab sekitar tahun 621 Masehi dan Isra Mi'raj sendiri merupakan sebuah hiburan dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW karena terjadi setelah tahun kesedihan yaitu ketika Rasulullah SAW melepas kepergian sang paman yakni Abu Thalib dan juga istri tercinta yakni Siti Khadijah RA. 

Pada malam sebelum mengalami peristiwa Isra Mi'raj, Rasulullah SAW sedang bermalam di rumah sepupu beliau yang bernama Hindun binti Abu Thalib atau yang dikenal dengan Ummu Hani. Setelah tertidur sejenak, Rasulullah SAW terjaga dan mengunjungi Ka'bah. Ketika disana Rasulullah SAW merasa mengantuk hingga beliau terlelap. Saat itulah Malaikat Jibril datang dan membangunkan beliau hingga 3 kali. Setelah itu Malaikat Jibril mengantarkan Rasulullah SAW ke Buraq. Buraq merupakan sejenis hewan tunggangan yang lebih tinggi dari keledai (himar), lebih pendek dari baghal, berwarna putih seperti susu, memiliki sayap dan memiliki langkah kaki yang sejauh mata memandang. 

Rasulullah SAW lalu mengendarai Buraq menuju ke Baitul Maqdis. Dalam kitab Qishshah Mi'rajin Nabi karya milik Syekh Namudin Al Ghoidzi, dijelaskan bahwa ketika dalam perjalanan dari Ka'bah menuju Baitul Maqdis, Rasulullah SAW berhenti beberapa kali yaitu di Madinah, dekat sejarah Musa, tempat dimana Nabi Musa AS berteduh ketika diburu Raja Fir'aun, di Bukit Sinar, hingga Betlehem tempat Nabi Isa AS dilahirkan.

Beberapa Peristiwa yang Ditemui Rasulullah SAW Ketika dalam Perjalanan Isra Mi'raj

Rasulullah SAW juga mengalami beberapa peristiwa lainnya, yaitu:

1. Melihat jin Ifrit membuntuti Rasulullah SAW sambil membawa obor.

2. Rasulullah SAW melintasi sekelompok orang yang bercocok tanam dan langsung memanen hasilnya. Orang-orang tersebut adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah atau berjihad dijalan Allah SWT.

Baca Juga : Kisah perjalanan Nabi Khidir AS dan Nabi Musa AS

3. Rasulullah SAW mencium aroma wangi Masyitoh yang dihukum oleh Fir'aun dengan dimasukkan kedalam penggorengan beserta anak-anaknya, karena tetap memegang keyakinan kepada Allah SWT.

4. Rasulullah SAW melintasi sekelompok orang yang memikil kepala dengan palu hingga pecah, kemudian kepala itu utuh kembali dan dipukul lagi. Orang-orang tersebut merupakan gambaran orang malas atau meninggalkan shalat wajib.

5. Rasulullah melwati sekelompok orang hanya memakai pakaiannya untuk menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Orang-orang tersebut merupakan gambaran umat yang tidak mau berzakat meski sudah waktunya.

6. Rasulullah SAW juga bertemu dengan orang-orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan orang yang berzina.

7. Rasulullah SAW bertemu dengan orang-orang yang berenang di sebuah sungan darah dan dilempari dengan batu-batuan. Orang-orang tersebut adalah gambaran orang yang suka memakan harta riba.

8. Rasulullah SAW bertemu pula dengan sekelompok orang yang mengumpulkan kayu bakar, mengikat dan menggendongnya, akan tetapi beban kayu tersebut terus bertambah. Mereka adalah gambar orang-orang yang banyak mengambil tanggungan.

9. Rasulullah SAW juga melewati sekelompok orang yang saling mengunting bibir dan lidah mereka dengan gunting yang terbuat dari besi. Sekelompok orang tersebut merupakan gambaran dari ahli fitnah.

10. Rasulullah SAW juga bertemu dengan kaum yang mencakar wajah mereka dengan kuku tembaga. Orang-orang tersebut merupakan gambaran dari orang yang suka mengumpat dan menyebarkan aib.

11. Rasulullah SAW betemu pula dengan wanita-wanita yang memakai perhiasan indah. Wanita-wanita tersebut adalah gambaran bahwa dunia dapat membuat orang-orang lalai dari akhirat.

Ketika Rasulullah SAW sampai di Baitul Maqdis, beliau menjadi imam para Nabi di tempat tersebut dan mengerjakan shalat dua raka'at. Setelah selesai, Malikat Jibril memberikan gelas yang berisikan susu dan arak. Rasulullah SAW memilih gelas yang berisi susu. Malaikat Jibril berkata "Engkau telah memilih fitrah". Selanjutnya Rasulullah SAW bersama Malaikat Jibril menuju sidratul muntaha.

Perjalanan Rasulullah SAW Naik ke Sidratul Muntaha

Ketika naik ke langit yang pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam AS. Rasulullah SAW menaiki langit kedua dan bertemu dengan Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS. Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan, ketika menaiki langit ketiga beliau bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Rasulullah SAW naik lagi dan sampai di langit keempat, beliau bertemu dengan Nabi Idris AS. Naik ke langit yang kelima beliau bertemu dengan Nabis Harun AS. Ketika naik ke langit yang keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa AS dan ketika sampai di langit ketujuh beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim AS yang sedang bersandar pada Baitul Ma'mur.

Setelah sampai, Rasulullah SAW dibawa oleh Malaikat Jibril ke Sidratul Muntaha dan disanalah Allah SWT memberi wahyu untuk mendirikan shalat wajib bagi umat muslim, yaitu sebanyak 50 kali dalam sehari semalam. Kemudian Rasulullah SAW turun dan bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa AS bertanya kepada Rasulullah SAW "Apa yang diwajibkan oleh Tuhanmu kepada umatmu?", Rasulullah SAW menjawab "Lima puluh kali shalat dalam sehari semalam". Nabi Musa AS berkata "Kembalilah menemui Tuhamu dan mintalah keringanan kepada-Nya. Karena umatmu tidak akan sanggup melakukan itu. Aku telah menguji Bani Israil". Setelah itu Rasulullah SAW kembali menemui Allah SWT. Hal tersebut terus terjadi, Rasulullah SAW berbalik antara Allah SWT dan Nabi Musa AS, hingga sampailah Allah SWT mengurangi jumlah shalat menjadi hanya 5 waktu dalam sehari semalam.

Baca Juga : Kisah yang menjadi awal mula syari'at Qurban

Ketika Allah SWT sudah mengurangi jumlah shalat sampai menjadi 5 waktu dalam sehari semalam, Rasulullah SAW kembali ke Nabi Musa AS. Nabi Musa AS berkata "Kembalilah menemui Tuhanmu dan mintalah keringanan lagi dari-Nya, karena umatmu tidak akan mampu melakukannya". Rasulullah SAW menjawab, "Aku sudah berulang lagi menemui Tuhanku untuk meminta keringanan, aku merasa malu terhadap-Nya".

Itulah peristiwa Isra Mi'raj yang menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Muslim. Karena pada saat itu turunlah wahyu dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Terlihat pula pada peristiwa tersebut kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya. Beliau sangat perhatian kepada umatnya, sampai rela untuk meminta keringanan kepada Allah SWT berulang kali hingga shalat wajib 50 kali sehari semalam menjadi hanya 5 kali dalam sehari semalam.

Penutup

Semoga setelah membaca kisah perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW, kita semakin tepat waktu dan dapat menyempurnakan shalat fardhu kita. Aaamin ya Rabbal 'Aalamiin. Kisah perjalanan, Isra Miraj yang shahih, secara singkat, lengkap, terjadi pada tanggal, dijelaskan dalam Al-Qur'an surah, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi.

Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Inilah Peristiwa Penting yang Menjadi Awal Turunnya Wahyu Shalat 5 Waktu"