Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tata Cara Ibadah Haji Disertai Dengan Bacaan Doa Arab, Latin dan Terjemahan

Daftar Isi [show]

Tata Cara Ibadah Haji Beserta Doanya
Dhiragama.com -  Ibadah Haji merupakan salah satu ibadah yang masuk kedalam rukun Islam. Ibadah Haji berada di urutan rukun islan yang kelima, setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Oleh karena itu, ibadah ini menjadi wajib hukumnya bagi orang yang mampu, baik mampu secara fisik mapun materi.

Indonesia sendiri membuka kloter-kloter untuk ibadah haji yang selalu penuh setiap tahunnya. Orang akan mendaftar untuk ikut ibadah haji ini sejak jauh-jauh hari. Karena jarak waktu keberangkatan yang masih panjang, pihak travel haji akan mengadakan jadwal untuk manasik haji agar jamaah lebih paham dan mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah haji yang baik dan benar sehingga ibadahnya sah.

Kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana tata cara ibadah haji agar dapat mengetahui secara garis besar apa saja yang akan dilakukan ketika menunaikan ibadah haji.

Hukum Melaksanakan Ibadah Haji

Hukum melaksanakan ibadah Haji adalah wajib. Kewajiban tersebut hanya bagi orang yang mampu, baik mampu secara fisik maupun mampu secara materi.

Waktu Pelaksanaan Ibadah Haji

Ibadah Haji hanya bisa dilakukan sekali dalam satu tahun, tepatnya pada bulan-bulan haji dari Syawal hingga awal Dzulhijjah. Ketika masa-masa tersebut, umat Islam dari seluruh penjuru dunia akan datang berbondong-bondong ke Tanah Suci demi menunaikan ibadah haji. Hal tersebut membuat adanya peraturan tentang pembatasan jumlah jamaah haji setiap tahunnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga : Yuk ketahui perbedaan ibadah Haji dan Umrah!

Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

1. Ihram

Pertama, jamaah haji akan melakukan niat Ihram sesuai dengan miqat masing-masing. Biasanya, jamaah haji dianjurkan untuk mandi, memotong kuku, dan memakai wewangian. Kemudian, jamaah haji memakai pakaian ihram dan berniat melakukan haji sambil bertalbiyah. Pakaian ihram untuk laki-laki adalah kain yang tidak berjahit, sedangkan pakaian ihram perempuan adalah pakaian biasa yang tidak menutupi wajah dan telapak tangan. Niat ihram ini merupakan salah satu syarat wajib sekaligus rukun haji sehingga sangat penting untuk dilakukan. Berikut ini adalah doa ketika ihram sebelum Haji atau Umrah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أُحَرِّمُ نَفْسِي مِنْ كُلِّ مَا حَرَّمْتَ عَلَى الْمُحْرِمِ فَارْحَمْنِي يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma innii uharrimu nafsii min kulli ma harramta ‘alal muhrimi farhamnii yaa arhamar raahimiin.

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku mengharamkan diriku dari segala yang Engkau haramkan kepada orang yang berihram, karena itu rahmatilah aku wahai Allah Yang Maha Pemberi Rahmat.

2. Wukuf di Padang Arafah

Selanjutnya, jamaah haji akan melakukan wukuf di Padang Arafah. Wukuf dilaksanakan dari tanggal 9 Dzulhijjah saat tergelincirnya matahari sampai 10 Dzulhijjah saat matahari terbit. Ketika wukuf, jamaah haji berdoa dan memohon pada Allah SWT. Selain itu, jamaah juga dianjurkan untuk shalat jamak taqdim qashar zuhur-ashar, berzikir, dan juga membaca Al-Quran. Berikut ini adalah doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW saat Wukuf di Padang Arafah.

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ

Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarrima taji-u bihir rihu.

Baca Juga : Inilah tata cara dan doa yang dibaca ketika sujud tilawah

Artinya : Ya Allah, bagi-Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu sholatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin.

3. Melakukan Tawaf Ifadhah

Tawaf Ifadhah merupakan ibadah termasuk ke dalam rukun haji sehingga hukumnya wajib untuk dilakukan. Thawaf ini juga dianggap sebagai inti dari ibadah haji. Jika tidak dilakukan, ibadah hajinya menjadi tidak sah. 

Tawaf dilakukan di Masjidil Haram. Sebelum melakukan Tawaf, jamaah haji harus membaca niat. Jamaah haji akan mengelilingi Ka’bah diawali dari Hajar Aswad dan berada di sebelah kiri Ka’bah sebanyak tujuh kali sambil membaca kalimat talbiyah. Jamaah laki-laki dianjurkan untuk bersuara nyaring, sedangkan jamaah perempuan tidak. Tawaf dilaksanakan dari tanggal 10 Dzulhijjah tengah malam, tetapi akan lebih baik dilakukan pada hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 12 Dzulhijjah).

Ketika melakukan Tawaf, jamaah haji harus menutup aurat dan dalam keadaan suci dari hadats. Jamaah harus segera berwudhu ketika tidak sengaja batal di tengah-tengah prosesi thawaf dan melanjutkan thawafnya kembali. Namun ketika tiba-tiba sudah masuk waktu shalat, jamaah dianjurkan mengikuti shalat berjamaah terlebih dahulu baru melanjutkan kembali Tawafnya.

Setelah selesai melakukan Tawaf, jamaah haji dianjurkan untuk shalat sunnah Tawaf dekat makam Ibrahim. Jika tidak memungkinkan, jamaah sebaiknya melakukan shalat sunnah tersebut di Hijr Ismail. 

Bacaan Doa Tawaf Putaran Pertama

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعِبَادِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةَ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ

Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.

Baca Juga : Tata cara dan bacaan shalat taubat

Artinya : Maha suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Shalawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau. Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, danperlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhiratku, juga untuk beroleh kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka.

Bacaan Doa Tawaf Putaran Kedua

اللَّهُمَّ إِنََ هَذَا الْبَيْتَ بَيْتُكَ وَالْحَرَاَم حَرَامُكَ وَالْأَمْنَ أَمْنُكَ وَالْعَبْدَ عَبْدُكَ وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَهَذَا مَقَامُ عَيْذُكَ بِكَ مِنْ النَّارِ فَحَرِّمْ لُحُومُنَا وَبَشِّرْنَا عَلَى النَّارِ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قَلُوبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِينَ اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ الْيَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ اللُّهُمَّ ارْزُقْنَا الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Allahumma innaa haadzal baita baituka wal haraama haraamuka wal amna amnuka wal ‘abda ‘abduka wa anaa ‘abduka wabnu ‘abdika wa haadzaa maqaamu ‘aidza bika minannaari faharrim luhuumanaa wa basyaranaa ‘alannaari. Allahumma habbib ilainal iimaana wa zayyinhu fii quluubinaa wa karrih ilainal kufra wal fusuuqa wal ‘ishyaanaa waj’alnaa minar raasyidiina. Allahumma qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu ‘ibaadaka. Allahummarzuqnal jannata bighairi hisaabin.

Artinya : Ya Allah, sesungguh ya Ka’bah ini adalah rumah-Mu, tanah yang mulia di sekitarnya adalah tanah-Mu, negeri yang aman ini adalah negeri-Mu, hamba ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, dan tempat ini adalah tempat para hamba berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka. Haramkanlah daging dan kulit kami dari jilatan api neraka. Ya Allah, cintakanlah kami kepada iman dan biarkanlah keimanan itu menghiasi hati kami. Tanamkanlah kebencian terhadap perbuatan kufur, fasik, dan durhaka kepada-Mu, dan masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-Mu yang mendapat petunjuk. Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada hari Engkau kelak membangkitkan hamba-hamba-Mu. Ya Allah, anugerahkanlah surga kepadaku tanpa melalui perhitungan.

Bacaan Doa Tawaf Putaran Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن الشَّكِّ وَالشِرْكِ والشِّقَاقِ والنِّفَاقِ وسُوءِ الأَخْلاَقِ وَسُوءِ المَنْظَرِ وَالمُنْقَلِبِ فِي المَالِ والأَهْلِ والوَلَدِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْألُكَ رِضَاكَ والجَنَّةَ وأَعُوذُبِكَ مِن سَخَطِكَ والنَّارِ وَاالهَمِّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ القُبُرِ وأَعُوذُ بِكَ مِن فِتْنَةِ المَحْيَا والمَمَاتِ

Allahumma inni a’udzubika minasysyakki wasysyirki wasysyiqaaqi wannifaaqi wa suu’il akhlaaqi wa suu’il manzhari wal munqalabi fil maali wal ahli wal waladi. Allahumma innii as’aluka ridhaaka wal jannata wa a’udzubika min shkathika wannaar. Allahumma innii a’udzubika min fitnatil qabri wa a’udzubika min fitnatil mahyaa wal mamaati.

Artinya : Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keraguan syirik, bantah-bantahan, kemunafikan, akhlak yang buruk, dan penampilan serta kondisi kembali yang buruk, dalam hubungannya dengan harta benda, keluarga, dan anak-anak. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga. Aku juga berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa api neraka. Ya Allah, aku berlidung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan derita kematian.

Baca Juga : Yuk cari tahu tentang Sujud Sahwi disini

Bacaan Doa Tawaf Putaran Keempat

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا وَذُنُباً مَغْفُورًا وَعَمَلًا صَالِحًا مَقْبُولًا وَتِجًارَةً لًنْ تَبُورًا. يَا عَالِمً مَا فِي الصُّدُورِِ أَخْرِجْنِي مِن الظُّلُمَاتِ إِلَى النُورِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالسَّلاَمَةَ مِن كُلِّ إِثْمٍ والغَنِيمَةَ مِن كُلِّ بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ مِن النَّارِ رَبِّي قَنِّعْنِي بِمَا رَزَفَنِي وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَنِي وَاخْلُفْ عَلَيْنَا كُلَّ غَيْبَةٍ مِنْكَ بِخَيْرٍ

Allahummaj’alnii hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran wa dzanban maghfuura wa ‘amalan shaalihan maqbuulan wa tijaaratan lan tabuura. Ya ‘aalima maa fish shuduuri akhrijnii minazh zhulumaati ilannuri. ALlahumma inni as ‘aluka mujibaati rahmatika wa ‘azaa’imi maghfiratika wassalaaamata min kulli itsmin wal ghaniimata min kulli birrin wal fauza bil jannati wannajaata minannaari. Rabbi qanni’nii bimaa razaqtanii wa baariklii fiimaa ‘athaitanii wakhluf ‘alaynaa kulla ghaibatin minka bikhairin.

Artinya : Ya Allah, karunikanlah kepada kami haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, amal saleh yang diterima, dan usaha yang tidak mengalami kerugian. Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang terkandung dalam sanubari, keluarkanlah aku dari kegelapan menuju cahaya yang terang bendenrang. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu segala urusan yang mendatangkan kasih sayang-Mu dan keteguhan ampunan-Mu, selamat dari segala desa dan beruntung karena memperoleh surga dan terhindar dari siksa api neraka. Ya Tuhanku, puaskanlah aku dengan anugerah yang telah Engkau berikan dan berkatilah untukku semua yang Engkau anugerahkan anugerahkan kepadaku dan gantilah segala yang terlepas dari pandanganku dengan kebaikan yang berasal dari sisi-Mu.

Bacaan Doa Tawaf Putaran Kelima

أللَّهُمَّ أَظِلَّنِي تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلَّكَ وَلَا بَقِيَ إِلَّا وَجْهَكَ وَأَسْفِنِي مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ وسَلَّم شُرْبَةً هَنِيئَةً مَرِيئَةً لَا أَظَؤُ بَعْدَهَا أَبَدًا. أللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرٍ مَا سَأَلَكَ مِنهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَعُوُذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَنَعِيمَهَا وَمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَْو فِعْلٍ أَوْ عَمَلٍ

Allahumma azhillanii tahta zhilli ‘arsyika yauma laa zhilla illaa zhilluka walaa baqiya illaa wajhuka wa asqini min haudhi nabiyyika muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama syurbatan haniii’atan marii’atan laa azah’u ba’dahaa abadan. Allahumma innii as’aluka min khairi maa sa’alaka minhu nabiyyiuka muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallama wa a’uudzubika min syarri maa ‘aadzaka minhu nabiyyuka muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma innii as’alukal jannata wa na’iimahaa wa maa yuqarribunii ilaihaa min qaulin au fi’lin au ‘amalim wa a’udzubika minannaari wa maa yuqaarribunii ilaihaa min qaulin au fi’lin au ‘amalin.

Artinya : Ya Allah, lindungilah aku di bawah naungan singgasana-Mu pada hari ketika tak ada naungan selain naungan-Mu dan tidak ada yang kekal kecuali Dzat-Mu. Berikanlah aku minuman dari telaga Nabi-Mu, Muhammad Saw dengan minuman yang lezat, segar, dan nyaman, yang sesudah itu aku tidak akan merasa kehausan selamanya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan yang domohonkan oleh Nabi-Mu, Muhammad Saw dan keburukan yang dimintakan perlindungan kepada-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga serta kenikmatannya dan apa saja yang dapat mendekatkan aku kepadanya, baik ucapan maupun perbuatan, dan aku juga berlindung kepada-Mu dari api neraka serta apa saya yang mendekatkan aku kepadanya baik ucapan maupun perbuatan.

Bacaan Doa Tawaf Putaran Keenam

اللَّهُمَّ إِنَّا لَكَ عَلَيَّ حُقُوقًا كَثِيرًا فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَحُقُوقًا كثيرا فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَ خَلْقِكَ الَّلهُمَّ مَا كَانَ لَكَ مِنْهَا فَاغْفِرْهُ لِي وَمَا كَانَ لِخَلْقِكَ وَتَحَمَّلَهُ عَنِّي وَأَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يَا وَاسِعَ المَغْفِرَةِ اللََّهُمَّ إِنَّ بَيْتَكَ عَظِيمٌ وَوَجْهَكَ كَرِيْمٌ وَأَنْتَ يَا اللَّهُمََّ حَلِيمٌ كَرِيمٌ عَظِيمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا

Allahuma innaa laka ‘alayya huquuqan katsiratan fiima bainii wa bainaka wa huquuqan katsiran fiiimaa bainii wa baina khalqika. Allahumma maa kaana laka minhaa faghfirhu lii wa maa kaana likhalqika fatahammalhu ‘annii wa aghninii bihalaalila ‘an haraamika wa bithaa’atika ‘an ma’shiyyatika wa bidadhlika ‘amman siwaaka yaa waasi’al maghfirati. Allahumma inna baitaka ‘azhiimun wa wajhaka kariimun wa anta yaa allahumma haliimun kariimun ‘azhiimun tuhibbul ‘afwa fa’fu’annii.

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya Eanhkau mempunyai banyak sekali hak dalam hubunganku dengan-Mu dan dengan makhluk-Mu. Ya Allah, apa yang menjadi hak-Mu kepadaku maka ampunilah diriku jika melalikannya. dan apa saja yang menjadi hak-Mu kepada makhluk-Mu maka tangguhkanlah dariku. Cukupkanlah aki dengan rezeki darisisi-Mu yang halal, terhindar dari kemaksiatan, dan dengan anugerah-Mu aku terhindar dari harapan terhadap selain Engkau, wahai Zat yang Maha Pengampun. Ya ALlah, sesungguhnya rumah-Mu (Ka’bah) ini sangat agung, Zat-Mu pun Maha Mulia, Engkau penyabar, Maha Pemurah, dan Maha Agung, serta sangat suka memberi ampunan, maafkan dan ampunilah aku.

Bacaan Doa Tawaf Putaran Ketujuh

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَاناً كَامِلًا وَيَقِينًا صَادِقًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَقَلْبًا خَاشِعًا ولِسَانًا ذَاكِرًا وَحَلَالًا طَيِّبًا وَتَوْبَةً نَصُوحًا وَتَوْبَةً قَبْلَ المَوْتِ وَرَاحَةً عِنْدَ المَوْتِ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً بَعْدَ الَموْتِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الحِساَبِ واَلفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ بِاْلصَالِحِينَ

Allahumma innii as’aluka iimaanan kaamilan wa yaqiinan shaadiqan wa rizqan waasi’an wa qalban khaasyi’an wa lisaaanan dzaakiran wa halaalan thayyiban wa taubatan nashuuhan wa taubatan qablal mauti wa maghfiratan wa rahmatan ba’dal mauti wal ‘afwa ‘indal hisaabi wal fauza bil jannati wannajaata minannaari birahmatika yaa ‘aziizu bishshaalihin.

Artinya : Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang sempurna, keyakinan yang benar, rezeki yang luas, hati yang khusuk, lisan yang selalu berzikir mengagungkan nama-Mu, rezeki yang halal dan baik, taubat yang diterima, taubat sebelum mati, ampunan pada saat diadakan perhitungan amal, keberuntungan memperoleh surga, rahmat dan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Ya Allah, berilah aku tambahan ilmu pengetahuan dan gabungkanlah aku ke dalam hamba-hamba-Mu yang saleh.

Baca Juga : Tata cara shalat jenazah disertai dengan niat dan doa setelah shalat 

4. Melakukan Sa'i

Sa'i adalah salah satu tata cara ibadah haji yang tidak boleh ditinggalkan oleh jamaah haji. Hal ini dikarenakan sa’i merupakan bagian dari rukun haji. Jika seseorang tidak melakukannya, ibadah hajinya tidak dianggap sah.

Jamaah Haji akan melakukan sa’i dengan cara berlari-lari kecil di antara dua bukit. Jamaah akan berlari-lari kecil mulai dari Bukit Shafa ke Marwa sebanyak tujuh kali. Jika memungkinkan, jamaah dianjurkan naik sampai ke atas bukit. Akan tetapi jika tidak, jamaah cukup sampai di kaki bukitnya saja. Jamaah haji yang tidak kuat atau mampu berjalan diperbolehkan memakai alat bantu seperti kursi roda, tongkat, dan lainnya. Berikut adalah doa ketika melakukan Sa'i.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، كَبِيرًا وَالحَمْدُ لَِّلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allaahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, kabiiran walhamdulillaahi katsiiran wa subhanallaahi bukratan wa ashiilaa

Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maka besar Allah segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah baik saat pagi maupun petang.

5. Mabit di Muzdalifah

Mabit atau bermalam di Muzdalifah dilakukan setelah waktu maghrib sampai sebelum terbitnya fajar. Orang-orang akan mengambil batu kerikil berjumlah 49 atau 70 butir untuk melontar jumrah. Berikut ini adalah doa ketika mabit di Muzdalifah.

اللَّهُمَّ إِنَّ هَذِهِ مُزْدَلِةُ جُمِعَتْ فِيهَا أَلْسِنَةُ مُخْتَلِفًّة تَسْألَُكَ حَوَائِجَ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِي مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْكَ فَكَفَّيْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allahumma inna haazdihi muzdalifatu jumi’ay fiihaa alsinatuan mukhtalifatun tas’aluka hawaaija mutanawwi’atan faj’alnii mimman da’aaka fastajabta lahu wa tawakkal’alaika fakafaitahu yaa arhamarraahimiin.

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya di Muzdalifah ini telah berkumpul orang dengan bermacam-macam bahasa yang memohon kepada-Mu keperluan yang juga beraneka ragam. Maka masukanlah aku ke dalam golongan yang memohon kepada-Mu. Lalu Engkau penuhi permintaan itu, yang berserah diri kepada-Mu, lalu Engkau lindungi, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala Pengasih.

Doa lain yang di sunnahkan untuk dibaca adalah sebagai berikut.

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي فِي هَذَا الْمَكَانِ جَوَامِعَ الخَيْرَ كُلَّهُ وَأَنْ تُصْلِحَ شَأْنِي كُلَّهُ، وَأَنْ تَصْرِفَ عَنِّي الشَّرِّ كُلَّهُ فإِنَّهُ لَايَفْعَلُ ذَلِكَ غَيْرُكَ وَلَا يَجُودُ بِهِ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma inni as’aluka an tarzuqanii fii hadzaal makaani jawaami’al khaira kullahu wa an tushliha sya’nii kullahu wa antashrifa ‘anniisy syarri kullahu fainnahu laa yaf’alu dzaalika ghairuka walaa yajuudu bihi illa anta.

Artinya : Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu supaya Engkau menganugerahkan rezeki kepadaku dalam tempat ini berupa segala bentuk kebaikan. Supaya Engkau memperbaiki keadaanku seluruhnya dan menghilangkan dari segala bentuk keburukan karena tidak ada yang mampu melakukan selain Engkau dan tidak ada yang dapat memberikannya selain Engkau.

6. Melontar Jumrah Aqabah

Ketika tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji akan melemparkan batu kerikil yang sebelumnya diambil dari Muzdalifah sebanyak tujuh butir. Pelemparan ini dilakukan satu per satu di Bukit Aqabah. Inilah yang disebut dengan melontar jumroh aqabah. Doa melontar Jumrah Aqabah adalah sebagai berikut.

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا

Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya : Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.

7. Mencukur Rambut

Setelah melontar jumrah aqabah, jamaah haji dianjurkan untuk mencukur rambutnya. Rambut yang dicukur minimal sebanyak tiga helai, tetapi diperbolehkan jika yang laki-laki ingin dicukur habis.

8. Melontar Tiga Jumrah

Kemudian,  jamaah Haji masih harus melontar tiga jumrah. Tiga jumrah tersebut adalah jumrah ula, wustha, dan aqabah. Pelemparan jumrah ini harus dilakukan secara berurutan dan harus diulang dari awal jika tidak urut. Pelontaran jumrah ini dilakukan pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13, Dzulhijjah. Berikut ini adalah doa setelah melempar tiga jumrah.

الْحَمْدُ لَِّلهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَفَضْتَ وَمِنْ عَذَابِكَ أَشْفَقْتُ َوإِلَيْكَ رَغِبْتُ وَمِنْكَ رَهِبْتَ فَاقْبِلْ نُسُكِي وَأَعْظِمْ أَجْرِي وَارْحِمْ تَضَرُّعِي وَاقْبَلْ تَوْبَتِي وَأَِقلَّ عَثَرَتِي وَاسْتَجِبْ تَوْبَتِي وَأَعْطِنِي سُؤْلِى. اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا

Alhamdu lillaahi hamdan kastiiran thayyiban mubaarakan fiih. Allahumma laa uhshii tsanaa’an ‘alaika arta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika. Allahumma ilaika afadhtu wa min ‘adzaabika asyfaqtu wa aqilla ‘atsaratii wastajib da’watii wa a’thinii su’lii. Allahummaj’alhu hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya : Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak lagi baik dan membawa berkah di dalamnya. Ya Allah, sekali-kali kami tidak mampu mencakup segala macam pujian untuk-Mu, sesuai pujian-Mu atas diri-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah, dari siksa-Mu aku memohon belas kasihan, dan kepada-Mu aku berharap dan aku takut, terimalah ibadahku, perbesarlah pahalaku, kasihanilah kerendahan hatiku, terimalah taubatku, perkecillah kekeliruanku, perkenankanlah permohonanku dan berikanlah permintaanku. Ya Allah, kabulkanlah, terimalah persembahan kami ini dan janganlah kami dijadikan orang-orang yang berdosa, tetapi masukkanlah kami dalam hamba-Mu yang saleh. wahai Tuhan Yang Paling Pengasih. Ya Allah, Tuhanku, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’iku ini sebagai sa’i yang diterima.

9. Mabit di Mina

Selanjutnya,  jamaah haji akan bermalam di Mina pada malam 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Setelah melontarkan tiga jumrah selesai, jamaah haji dapat meninggalkan Mina. Hal ini disebut juga dengan nafar.

Nafar terbagi menjadi dua, yaitu nafar awaal dan nafar tsani. Nafar awwal adalah bermalam selama dua malam, sedangkan nafar tsani bermalam sampai tiga malam. Jamaah bisa memilih yang mana yang tepat untuk meninggalkan Mina (nafar) tersebut. Berikut ini adalah doa ketika mabit di Mina.

   اللَّهُمَّ هَذَا مِنيَ فَامْنُنْ عَلَيَّ بِمَا مَنَنْتَ بِهِ عَلَى أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ

Allahumma haadzaa minaa famnun ‘alayya bimaa mananta bihi ‘ala awliyaaika wa ahli thaa’atika.

Artinya : Ya Allah, aku sudah sampai di Mina. Anugerahkanlah kepadaku dengan apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dengan apa yang telah Engkau anugerahkan kepada para kekasih-Mu dan orang-orang yang taa kepada perintah-Mu.

10. Tawaf Wada

Tawaf Wada merupakan prosesi terakhir dari rangkaian ibadah haji. Jamaah haji melaksanakan thawaf ini ketika akan meninggalkan Makkah. Setelah melaksanakan ibadah ini, jamaah haji tidak diperbolehkan untuk kembali menginap di Makkah. Jamaah haji boleh juga melaksanakan ibadah ini ketika ingin ziarah ke Madinah, tetapi tidak boleh kembali ke Makkah. Thawaf ini disebut juga dengan thawaf perpisahan. Doa ketika tawaf Wada.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةَ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ

Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.

Artinya : Maha suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Shalawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau. Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, danperlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhiratku, juga untuk beroleh kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka.

Baca Juga : Yuk kenalan dengan puasa Daud disini

Doa yang dibaca ketika selesai melakukan Tawaf Wada.

اَللّٰهُمَّ الْبَيْتُ بَيْتُكَ وَالْعَبْدُ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ اَمَتِكَ حَمَلْتَنِى عَلَى مَاسَخَّرْتَ لِى مِنْ خَلْقِكَ حَتَّى سَيَّرْتَنِى فِى بِلاَدِكَ وَبَلَّغْتَنِى بِنِعْمَتِكَ حَتَّى اَعَنْتَنِى عَلَى قَضَاءِمَنَاسِكِكَ فَاِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّى فَازْدَدْعَنِّى رِضًى, وَاِلاَّفَمِنَ الْاٰ نَ قَبْلَ اَنْ يَنْأَى عَنْ بَيْتِكَ دَارِى هٰذَااَوَانُ انْصِرَافِى, اِنْ اَذِنْتَ لِى غَيْرَمُسْتَبْدِلٍ بِكَ وَلاَبِبَيْتِكَ وَلاَرَاغِبٍ عَنْكَ وَلاَ عَنْ بَيْتِكَ, اَللّٰهُمَّ فَاَصْحِبْنِى اَلْعَافِيَةَ فِى بَدَنِى وَالْعِصْمَةَ فِى دِيْنِى وَاَحْسِنْ مُنْقَلَبِى وَارْزُقْنِى طَاعَتَكَ مَااَبْقَيْتَنِى وَاجْمَعْ لِى خَيْرَىِ الْاٰ خِرَةِ وَالدُّنْيَا, اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Allaahummal baitu baituka wal ‘abdu ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatika hamaltanii ‘ala maa sakhkharta lii min khalqika, hatta sayyartanii fii bilaa dika, wa ballaghtanii bini’matika hatta a’antanii ‘ala qadhaa-i manaa sikika, fain kunta radhiita ‘annii fazdad ‘annii ridha. Wa illaa faminal aana qabla ayyan-a ‘an baitika daarii. Haadzaa awaa nun shiraafii. In adzinta lii ghaira mustabdilin bika walaa bibaitika, walaa raaghibin ‘anka walaa ‘an baitika. Allaahumma fa-ashhibnii al’aa fiyata fii badanii wal ‘ishmata fii diinii, wa ahsin munqalanii, warzuqnii thaa’ataka maa abqaitanii wajma’ lii khairayil aakhirati waddunyaa, innaka ‘ala kulli syai-in qadiirun.

Artinya : Ya Allah, baitu (rumah) ini adalah rumah-Mu, dan hamba ini adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Engkau telah membawaku melalui apa yang telah Engkau tundukkan kepadaku dari kalngan makhluk-Mu sehingga Engkau menyampaikan diriku ke negeri-Mu serta memberiku bekal dengan nikmat-Mu hingga Engkau membantuku untuk menunaikan manasik-manasik-Mu. Jika Engkau rida kepadaku, maka tambahkanlah keridaan-Mu kepadaku; dan jika tidak, maka sejak sekarang (ridailah diriku) sebelum rumahku menjauh dari rumah-Mu. Sekarang adalah masa keberangkatanku, jika Engkau mengizinkanku tanpa melupakan Engkau dan rumah-Mu, serta tanpa ada rasa benci kepada-Mu dan kepada rumah-Mu. Ya Allah, semoga kesehatan badanku selalu menyertaiku dan agamaku terpelihara. Perbaikilah tempat kembaliku, dan berilah aku rezeki dengan ketaatan kepada-Mu selama Engkau menetapkan diriku, dan himpunlah bagiku kebaikan di akhirat dan di dunia, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

11. Tahallul

Tahallul merupakan istilah jika seorang jamaah haji telah bebas dari ihramnya dan telah melengkapi seluruh amalan hajinya. Tahallul ada dua macam yaitu,

a. Tahallul Pertama

Tahallul pertama adalah pertanda bahwa seorang jamaah haji sudah melakukan dua perbuatan dari tiga bagian rangkaian ibadah haji. Pertama adalah melontarkan jumrah aqabah dan mencukur rambut. Kedua adalah sudah melaksanakan thawaf ifadah, sa’i, dan mencukur rambut. Ketiga adalah thawaf ifadah, sa’i, dan melontarkan jumrah aqabah.

Jika sudah selesai melakukannya, jamaah haji diperbolehkan untuk memakai pakaian biasa, memakai wewangian, memakai penutup muka atau tangan, dan memburu hewan. Akan tetapi, tidak diperbolehkan untuk berhubungan intim.

b. Tahallul Kedua

Tahallul kedua adalah tanda bahwa seorang jamaah haji telah melakukan ketiga rangkaian manasik haji seperti melontar jumrah aqabah, mencukur rambut, thawaf ifadah, dan sa’i.

Penutup

Demikian serangkaian tata cara ibadah haji yang telah kita sampaikan. Semoga dapat membantu agar kita lebih paham tentang bagaimana pelaksanaan ibadah haji dan kita dapat segera mengunjungi Baitullah, Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin. Tata cara, urutan, pelaksanaan ibadah, rukun haji dan bacaannya, dari awal sampai akhir.
Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Tata Cara Ibadah Haji Disertai Dengan Bacaan Doa Arab, Latin dan Terjemahan"