Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra : Tetap Romantis Meski Tak Pernah Mengumbar Perasaan

Daftar Isi [show]

Kisah Ali dan fatimah
Dhiragama.com - Titipkan rasa rindu kepada orang yang kamu cintai melalui doa. Ungkapan tersebut sangat dicontohkan pada kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra. Keduanya bahkan tidak pernah sekalipun mengumbar perasaan yang mereka miliki. Bahkan disebutkan bahwa malaikat saja tidak mengetahui perasaan cinta mereka berdua, karena Ali dan Fatimah hanya saling menitipkan perasaan melalui doa dan usaha untuk memantaskan diri.

Fatimah Az Zahra adalah putri kesayangan Rasulullah SAW yang tidak lain dan tidak bukan adalah sepupu Ali bin Abi Thalib sendiri, bahkan saat kecil Ali dan Fatimah merupakan teman bermain.

Ketika beranjak dewasa, Ali mulai merasakan ketertarikan kepada Fatimah. Perasaan itu muncul pertama kali ketika melihat Fatimah dengan sigap membalut luka Rasulullah SAW ketika selesai berperang. Saat itu, Ali bin Abi Thalib mulai bertekad untuk menjadikan Fatimah sebagai pasangan hidupnya.

Baca Juga : Zakat dari orang ini tidak diterima oleh Allah SWT

Abu Bakar Ash-Shidiq Melamar Fatimah

Ali menyadari bahwa dirinya belum memiliki apapun untuk melamar Fatimah. Karena itu, Ali berniat untuk menabung agar dapat membelikan mahar kepada Fatimah. Ketika Ali sedang menabung untuk mahar Fatimah, tiba-tiba saja tersebar kabar bahwa sahabat Rasulullah SAW hendak melamar Fatimah. Sahabat tersebut bernama Abu Bakar AS. 

Betapa gusar hati Ali bin Abi Thalib mendengar kabar tersebut. Ali merasa bahwa Fatimah sudah pasti menerima lamaran sahabat kesayangan Rasulullah SAW tersebut. Tetapi ternyata lamaran Abu Bakar AS ditolak oleh Fatimah. Betapa sangat senang hati Ali, ternyata dirinya masih memiliki kesempatan untuk melamar pujaan hatinya.

Umar bin Khattab Melamar Fatimah

Tetapi tidak lama setelah Fatimah menolak Abu Bakar AS, Fatimah kembali dilamar oleh sosok laki-laki hebat yang juga merupakan sahabat Rasulullah SAW, yakni Umar bin Khattab. Perasaan Ali kembali menjadi gusar, mendengar kabar bahwa pujaan hatinya kembali dilamar oleh orang lain yang notabenenya adalah sahabat baik Rasulullah SAW.

Namun ternyata Fatimah juga menolak lamaran Umar bin Khattab. Betapa gembiranya hati Ali mendengar Fatimah menolak lamaran Umar bin Khattab. Tetapi dibalik rasa gembiranya, Ali juga merasakan perasaan gundah. Bagaimana tidak Fatimah telah menolak dua sahabat baik Rasulullah SAW yang juga merupakan orang-orang hebat. Lantas bagaimana dengan Ali?

Baca Juga : Yuk belajar nilai kejujuran dari Abu Dujanah

Ali bin Abi Thalib Melamar Fatimah

Karena takut Fatimah dilamar kembali oleh orang lain, Ali memberanikan diri untuk mendatangi rumah Rasulullah SAW dan melamar Fatimah. Sesampainya dirumah Rasulullah SAW, Ali disambut langsung oleh Rasulullah.

"Apakah kedatanganmu kesini untuk melamar Fatimah?" Tanya Rasulullah SAW yang dijawab "iya" oleh Ali bin Abi Thalib.

Kemudian Rasulullah SAW bertanya lagi kepada Ali apakah ia memiliki mahar melamar Fatimah. Dengan penuh ketulusan Ali menjawab,

"Demi Allah, engkau sendiri mengetahui bagaimana keadaanku ya Rasulullah. Tidak ada sesuatu tentang diriku yang tidak engkau ketahui. Aku tidak memiliki apa-apa selain sebuah bau besi, sebuah pedang dan seekor unta".

Rasulullah SAW tersenyum mendengar jawaban Ali. 

"Pedangmu, engkau tetap membutuhkannya untuk meneruskan perjuangan dijalan Allah. Untamu, engkau tetap memerlukannya untuk mengambil air bagi keluargamu dan juga dirimua. Engkau juga memerlukannya untuk melakukan perjalanan jauh. Karena itu, aku hendak menikahkanmu dengan mas kawin baju besi milikmu. Aku bahagia menerima barang itu darimu Ali. Engkau wajib bergembira sebab Allah sebenarnya yang Maha Tahu dan telah menikahkanmu di langit lebih dulu sebelum aku menikahkanmu di bumi" (HR. Ummu Salamah)

Ketika malam harinya setelah menikah, Ali dan Fatimah berbincang tentang perasaannya. Fatimah berkata bahwa dahulu dirinya pernah mencintai seseorang sebelum menikah dan yang mengetahui rasa cinta tersebut hanyalah Allah SWT. Mendengar perkataan Fatimah tersebut, raut wajah Ali terlihat sedikit murung tetapi ia tetap menyimak cerita Fatimah. Melihat raut wajah Ali, Fatimah pun tersenyum dan memberitahu bahwa lelaki yang ia cintai sedari dulu adalah Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga : Sahabat Nabi SAW yang menjadi konglomerat pada zamannya

Penutup

Ali dan Fatimah ternyata sudah saling mencintai sejak dulu. Cinta mereka hanya disampaikan melalui doa dan tanpa sekalipun mengumbar perasaan tersebut. Bertahun-tahun lamanya Ali berusaha untuk memantaskan diri agar kelak ia pantas menjadi imam bagi Fatimah. Begitupun Fatimah, ia selalu menyampaikan semua perasaan cintanya kepada Ali melalui doa dan juga berusaha memantaskan dirinya untuk Ali. 

Demikianlah kisah cinta Ali dan Fatimah, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut. Aamin ya Rabbal 'Alamiin. Hikmah, kisah Ali dan Fatimah yang mencintai dalam diam,  lengkap, singkat.

Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Kisah Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra : Tetap Romantis Meski Tak Pernah Mengumbar Perasaan"