Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Adab Makan dalam Islam Dilengkapi dengan Haditsnya

Daftar Isi [show]

Hadits Adab Makan dan Minum dalam Islam
Dhiragama.com - Tidak hanya berdoa sebelum makan, agam Islam mengajarkan adab-adab lainnya ketika makan. Adab-adab tersebut dianjurkan untuk selalu dilakukan oleh umat Islam, terlebih lagi pada zaman sekarang adab makan yang dianut oleh kita sebagai umat muslim sudah jauh dari adab yang diajarkan agama Islam, salah satunya adalah makan menggunakan tangan kiri seperti halnya ketika kita sedang makan steak.

Tetapi tahukah kita bahwa ada hadits yang membahas tentang makan menggunakan tangan kanan? Hadits tersebut menjelaskan bahwa tangan kiri adalah tangan yang tidak baik digunakan untuk makan karena setan manikmati makanannya menggunakan tangan kiri. Apakah kita ingin disamakan cara makannya dengan setan? Tentu tidak. Maka dari itu kita sangat perlu memerhatikan bagaimana adab-adab makan dalam Islam.

So, tunggu apalagi yuk kita simak pembahasan adab makan dalam Islam pada artikel dibawah ini. Selamat membaca!

Mencuci Tangan Sebelum Makan

Sebelum adanya pandemi seperti sekarang, ternyata Rasulullah SAW sudah mengajarkan kita untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Mencuci tangan sebelum makan sangatlah penting. Mengapa demikian? Karena hal tersebut dapat membantu kita terhindar dari penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kuman dan bakteri. Bahkan terdapat sebuah hadits yang membahas tentang mencuci tangan sebelum makan. Berikut adalah haditsnya.

Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum. (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i)

Baca Juga : Hadits tentang kasih sayang dan kewajiban untuk saling menyayangi

Berdoa Sebelum Makan

Sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk selalu membaca Bismillah dan berdoa sebelum makan. Hal tersebut dimaksudkan agar kita selalu terlindungi dari godaan setan ketika kita sedang makan. Dibawah ini adalah beberapa hadits yang menyebutkan bahwa setiap muslim wajib berdoa sebelum makan.

« يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ

Artinya : Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah “Bismillah”), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari dan Muslim)

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Artinya : Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)". (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)

Berikut adalah doa sebelum makan.

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Jika kita lupa membaca doa sebelum makan, maka hendaklah kita membaca doa yang terdapat pada hadits dibawah ini.

فَإِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ

Artinya : Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca 'bismillah'. Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca 'bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi'." (HR. Ahmad, al Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Baca Juga : Inilah Dalil dan Hadits Menjaga Kebersihan Lingkungan

Segera Makan Hidangan yang Telah Disiapkan

Adab makan dalam Islam berikutnya adalah segera menyantap makanan yang telah dihidangkan. Hal tersebut sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dibawah ini.

Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam. (HR. Bukhari)

Mengkonsumsi Makanan yang Halal dan Baik

Adab yang satu ini memanglah yang paling sangat diperhatikan oleh umat Muslim diseluruh dunia, yakni mengkonsumsi makanan yang halal dan baik. Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 168)

Makanan yang diharamkan didalam Islam sudah sangat jelas tertulis didalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 3.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-Maidah : 3)

Pada surah lainnya, Allah SWT juga menjelaskan makanan apa saja yang diharamakan untuk dimakan dalam agama Islam.

قُلْ لَّآ اَجِدُ فِيْ مَآ اُوْحِيَ اِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلٰى طَاعِمٍ يَّطْعَمُهٗٓ اِلَّآ اَنْ يَّكُوْنَ مَيْتَةً اَوْ دَمًا مَّسْفُوْحًا اَوْ لَحْمَ خِنْزِيْرٍ فَاِنَّهٗ رِجْسٌ اَوْ فِسْقًا اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَاِنَّ رَبَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya : atakanlah, “Tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali daging hewan yang mati (bangkai), darah yang mengalir, daging babi – karena semua itu kotor – atau hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. Al-An'am : 145)

Selain itu pada surah Al-Ma'idah ayat 1 dan 96, Allah SWT juga menjelaskan tentang makanan yang halal dimkonsumsi.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ اُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيْمَةُ الْاَنْعَامِ اِلَّا مَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّى الصَّيْدِ وَاَنْتُمْ حُرُمٌۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيْدُ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki. (QS. Al-Ma'idah : 1)

اُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهٗ مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ۚوَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا ۗوَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Artinya : Dihalalkan bagimu hewan buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) hewan darat, selama kamu sedang ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan (kembali). (QS. Al-Ma'idah : 96)

Tidak hanya didalam Al-Qur'an saja, makanan yang halal untuk dikonsumsi juga tertulis didalam hadits berikut ini.

Telah dihalalkan bagi kami dua bangkai dan dua darah. Dua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dua darah itu adalah hati dan limpa. (HR. Ahmad dan Baihaqi).

Baca Juga : Kumpulan Dalil Al-Qur'an dan Hadits Disertai Keutamaan Tentang Menjaga Lisan

Tidak Menggunakan Peralatan Makan yang Terbuat dari Perak dan Emas

Adab makan dalam Islam lainnya adalah tidak menggunakan peralatan makan yang terbuat dari perak dan emas. Bahkan Rasulullah SAW bersabda yang artinya, 

Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Terdapat hadits lain yang juga menjelaskan tentang hal yang sama, yakni hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaq ‘alaihi.

لاَ تَشْرَبُوْا فِيْ آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلاَ تَأْكُلُوْا فِيْ صِحَافِهِمَا، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا، وَلَكُمْ فِي الآخِرَةِ

Artinya : Janganlah kamu minum dengan gelas (yang terbuat) dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak, karena sesungguhnya yang seperti itu adalah untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan buat kamu di akhirat. (HR. Muttafaq ‘alaihi)

Makan dengan Tangan Kanan

Selain berdoa sebelum makan, salah satu adab yang sudah diajarkan sedari kecil adalah makan dengan tangan kanan. Mengapa demikian? Karena makan adalah suatu kegiatan yang baik dan semua kegiatan baik harus didahului dengan anggota tubuh yang kanan.

Rasulullah SAW melarang kita makan dengan tangan kanan agar cara makan kita berbeda dengan setan, karena setan makan menggunakan tangan kiri.

عن جابر رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: لا تَأكُلُوا بِالشِّمَالِ، فَإنَّ الشَّيْطَانَ يَأكُلُ بِالشِّمَالِ

Artinya : Dari Jabir RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena sesungguhnya setan makan dengan tangan kiri. (HR. Muslim)

Hadits lainnya yang juga menjelaskan hal tersebut adalah sebagai berikut.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

Artinya : Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula. (HR. Muslim)

Baca Juga : Lengkap! Adab Di Kamar Mandi Disertai Dengan Hadits

Tidak Berdiri Ketika Menikmati Makanan dan Minuman

Adab lainnya yang sering sekali kita abaikan adalah makan dan minum tidak berdiri. Rasulullah SAW melarang keras seorang muslim makan dan minum sambil berdiri. Berikut ini adalah beberapa hadits yang membahas tentang hal tersebut.

عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا

Artinya : Dari Nabi SAW bahwasanya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. "Qatadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?" Anas menjawab: "Itu lebih parah dan lebih jelek." (HR Muslim)

لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ

Artinya : Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan." (HR Muslim)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا

Artinya : Nabi SAW sungguh melarang dari minum sambil berdiri. (HR Muslim)

Tidak Menghina Makanan dan Minuman

Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)

Tidak Meniup Makanan atau Minuman yang Panas

Tahukah kita bahwa Rasulullah SAW melarang meniup makanan dan minuman yang panas. Hadits berikut ini membahas tentang hal tersebut,

وعن ابن عباس رضي اللّه عنهما أن النبي نهى أن يتنفس في الإناء أو ينفخ فيه

Artinya : Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu'anhuma bahwa Nabi Muhammad Saw melarang pengembusan nafas dan peniupan (makanan atau minuman) pada bejana," (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Tidak Berlebihan Ketika Makan dan Minum

Tidak berlebihan ketika makan dan minum termasuk kedalam salah satu adab makan dalam Islam. Hal tersebut sesuai dengan Qur'an surah Al-'Araf ayat 31.

 يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

Artinya : Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-'Araf : 31)

Baca Juga : Adab Bertamu dan Menerima Tamu Sesuai Dengan Ajaran Rasulullah SAW

Mengakhiri Kegiatan Makan dengan Berdoa

Adab makan dalam Islam yang terakhir adalah mengakhiri kegiatan makan dengan berdoa. Berikut adalah beberapa doa yang dapat dibaca ketika mengakhiri kegiatan makan.

الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ  غَيْرُ مَكْفِيٍّ ، وَلَا مُوَدَّعٍ  وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

Artinya : Segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, baik, lagi diberkahi di dalamnya tanpa berkesudahan, tanpa mengabaikan, dan tanpa berkecukupan terhadapnya, wahai Rabb kami. (HR. Bukhari)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami

Penutup

Ketika makan kita wajib untuk selalu memerhatikan adab-adab makan seperti diatas. Mengapa demikian? Karena adab-adab tersebut memiliki manfaatnya masing-masing untuk diri kita pribadi. 10, hadits adab makan dan minum dalam Islam sesuai sunnah, Rasulullah SAW, untuk anak.
Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Adab Makan dalam Islam Dilengkapi dengan Haditsnya"