Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Nuh : Banjir Besar dan Bahtera Raksasa

Daftar Isi [show]

Kisah Nabi Nuh

Dhiragama.com - Sejak kecil kita diperkenalkan dengan kisah-kisah 25 Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui, salah satunya adalah kisah Nabi Nuh AS. Kisah yang paling terkenal dari Nabi Nuh AS adalah kisah bahtera raksasanya untuk melewati banjir bandang. Tetapi dari kisah tersebut kita dapat mengambil banyak sekali hikmah serta pelajaran yang dapat diteladani. Simak kisah Nabi Nuh AS berikut ini.

Biografi Nabi Nuh AS

Sebelum masuk kedalam kisahnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu biografi singkat Nabi Nuh AS. Nabi Nuh AS merupakan keturunan ke sembilan dari Nabi Adam AS. Arti nama 'Nuh' sendiri dalam bahasa Syuria berarti 'bersyukur'. Tak hanya itu Allah SWT juga memberikan gelar kepada Nabi Nuh AS yakni 'Abdussyakur' karena Nabi Nuh AS tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Gelar tersebut sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 3.

ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۗ اِنَّهٗ كَانَ عَبْدًا شَكُوْرًا

Artinya : (Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isra : 3)

Selain itu, Nabi Nuh AS juga termasuk kedalam rasul ulul azmi, yakni golongan nabi dan rasul yang memiliki ketabahan serta keteguhan hati yang luar biasa. Bahkan Nabi Nuh AS berdakwah selama 950 tahun dimana hal tersebut tertulis didalam surah Al-'Ankabut ayat 14.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗ فَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ

Artinya : Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-'Ankabut : 14)

Baca Juga : Musa, Bayi penyejuk hati istri Fir'aun

Perjuangan Nabi Nuh AS Menyiarkan Agama Islam

Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS untuk menyebarkan agama-Nya pada kaum yang disebut dengan Bani Rasib, dimana pada saat itu Bani Rasib terngah 'tersesat'. Mereka menyembah patung-patung berhala dan bersikap zalim kepada siapapun.

Dengan segenap kesabaran dan ketabahan hatinya Nabi Nuh AS tidak pernah putus untuk terus menyebarkan agama Islam serta mengajak Bani Rasib untuk menyembah Allah SWT dan selalu berbuat kebaikan. Tetapi Bani Rasib tidak pernah mendengarkan seruan tersebut bahkan Bani Rasib tidak mempercayai Nabi Nuh AS adalah utusan Allah SWT.

Walaupun Bani Rasib yang tidak mendengarkan seruannya, Nabi Nuh AS tidak patah semangat dan melanjutkan dakwahnya meski ia menerima banyak sekali makian dari Bani Rasib. Kisah perjuangan dakwah Nabi Nuh AS tersebut tertulis didalam Al-Qur'an surah Nuh ayat 1-12.

Jika dihitung orang yang mengikuti seruan Nabi Nuh AS hanya 80 orang dan mereka dari golongan orang-orang yang lemah. Bahkan pengikut Nabi Nuh AS pun kerap menerima makian dari para penguasa dan orang-orang pada masa itu.

Selain makian, Bani Rasib juga selalu menantang Nabi Nuh AS untuk menurukan azab yang selalu diucapkan Nabi Nuh AS, sebagaimana yang terkisah dalam Al-Qur'an surah Hud ayat 32.

قَالُوْا يٰنُوْحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَاَ كْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

Artinya : Mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, engkau telah berbantah dengan kami, dan engkau telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan, jika kamu termasuk orang yang benar.” (QS. Hud : 32)

Mendengar perkataan tersebut, Nabi Nuh AS merasa sangat sedih seraya berkata bahwa azab hanya dapat didatangkan oleh Allah SWT. Allah SWT mengetahui bahwa Nabi Nuh AS sangat bersedih hati, tetapi Allah SWT meminta Nabi Nuh AS agar tidak bersedih dan tetap teguh menyiarkan agama Islam.

Baca Juga : Perjuangan Nabi Musa AS menyadarkan Fir'aun

Banjir Besar Sebagai Hukuman Bagi Bani Rasib

Melihat Bani Rasib selalu menantangnya agar menurunkan azab, Nabi Nuh AS berdoa kepada Allah SWT meminta agar menurunkan hukuman bagi Bani Rasib. Allah SWT lantas memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat sebuah bahtera atau kapal raksasa yang nantinya digunakan untuk mengangkut orang-orang beriman dan hewan-hewan secara berpasangan. 

Atas perintah tersebut Nabi Nuh AS mengajak orang-orang yang beriman untuk bergotong royong membuat sebuah bahtera. Mereka terus bekerja keras dan bergotong royong meski mendapat segalaa cacian dan hinaan. 

Ketika bahtera tersebut siap, tanda-tanda banjir besar pun datang. Nabi Nuh AS memberikan perintah kepada seluruh orang-orang yang beriman agar segera naik ke bahtera tersebut, tak lupa juga mengajak seluruh hewan-hewan untuk menaiki bahtera tersebut.

فَاَنْجَيْنٰهُ وَمَنْ مَّعَهٗ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِ

Artinya : Kemudian Kami menyelamatkannya Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. (QS. Asy-Syu'ara' : 119)

ثُمَّ اَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبٰقِيْنَ

Artinya : Kemudian setelah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal. (QS. Asy-Syu'ara' : 120)

Dalam orang-orang yang tenggelam tersebut, terdapat putra sulung Nabi Nuh AS yang bernama Kan'an dan juga istrinya yang durhaka. Nabi Nuh AS mengajak Kan'an untuk naik ke bahteranya, tetapi Kan'an menolak dan yakin dapat menyelamatkan diri dari banjir besar tersebut.

Nabi Nuh AS tersadar bahwa cintanya kepada anaknya membuat ia lupa pada Allah SWT. Nabi Nuh AS memohon ampun kepada Allah SWT dan mengikhlaskan anaknya yang meninggal dalam keadaan kafir.

Kapal tersebut terus berlayar hingga sampailah ke tepi pegunungan Arafat. Setelah banjir surut, Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS untuk turun dari bahtera dan memulai kehidupan yang baru bersama orang-orang yang beriman.

Baca Juga : Kisah cinta Nabi Yusuf AS dan Zulaikha

Penutup

Dari kisah Nabi Nuh AS diatas, kita dapat mengambil hikmah dan teladan bahwa kita sebagai manusia harus selalu memiliki keteguhan hati dan kesabaran seperti Nabi Nuh AS, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT atas apapun yang kita dapatkan. Makna dari kisah Nabi Nuh singkat, untuk anak lengkap, jumlah orang yang beriman atas seruan Nabi Nuh adalah.
Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Kisah Nabi Nuh : Banjir Besar dan Bahtera Raksasa"