Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Dalil dan Hadits untuk Motivasi Diri

Daftar Isi [show]

Kumpulan Dalil dan Hadits untuk Motivasi Diri

Dhiragama.com - Sebagai manusia terkadang kita berada pada fase demotivasi didalam diri. Sebagai seorang muslim kita dapat menjadikan dalil-dalil didalam Al-Qur'an dan hadits menjadi motivasi bagi diri kita.

Dari banyaknya dalil yang terdapat didalam Al-Qur'an dan hadits, pada kesempatan ini kita akan membahas beberapa dalil dan hadits yang dapat dijadikan motivasi diri. Lantas dalil dan hadits apa saja yang akan kita bahas? Simak selengkapnya pada artikel dibawah ini.

Kumpulan Dalil untuk Motivasi Diri

Pertama, kita akan membahas tentang kumpulan dalil untu motivasi diri. Berikut ini adalah beberapa dalil yang dapat dijadikan sebagai motivasi diri.

Dalil Larangan Putus Asa

Dalil pertama adalah surah Yusuf ayat 87 yang membahas tentang larangan untuk berputus asa atas segala rahmat Allah SWT dan pada ayat tersebut disebutkan bahwa orang yang berputus asa atas rahmat Allah SWT hanyalah orang-orang yang kafir.

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ

Artinya : Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)

Baca Juga : Kumpulan Dalil dan Hadits Kewajiban Orangtua Terhadap Anak

Dalil Larangan Bersedih Hati

Didalam Al-Qur'an juga terdapat dua ayat yang membahas tentang larangan untuk bersedih hati. Ayat pertama adalah didalam surah At-Taubah ayat 40. Ayat tersebut menyebutkan bahwa kita tidak boleh bersedih karena Allah SWT selalu ada bersama kita. 

اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Artinya : Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS. At-Taubah : 40)

Selain surah At-Taubah ayat 40, terdapat ayat lainnya yang membahas tentang larangan bersedih hati, ayat tersebut ada didalam surah Ali Imran ayat 139. Selain membahas tentang larangan bersedih hati, ayat tersebut juga membahas tentang larangan untuk merasa lemah, karena jika kita termasuk orang yang beriman, maka Allah SWT akan meninggikan derajat kita.

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya : Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (QS. Ali Imran : 139)

Baca Juga : Kumpulan Dalil dan Hadits Tentang Menutup Aurat

Dalil Larangan Berperasangka Buruk Kepada Allah SWT

Dalil yang juga dapat dijadikan sebagai motivasi diri adalah dalil surah Al-Baqarah ayat 216. Ayat tersebut menjelaskan tentang larangan untuk berperasangka buruk kepada Allah SWT. Mengapa demikian? Karena sesuatu yang kita senangi belum tentu itu yang terbaik bagi kita, dan begitupun sebaliknya. Maka dari itu kita wajib untuk selalu berperasangka baik kepada Allah SWT karena hanya Allah SWT yang maha mengetahui segalanya.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya : Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216)

Dalil Jangan Berkecil Terhadap Rezeki

Jika yang membuat kita berada pada fase demotivasi adalah rezeki. Kita dapat meresapi dua dalil berikut ini yang membahas tentang larangan untuk berkecil hati terhadap rezeki, karena Allah SWT sudah mengatur rezeki masing-masing manusia. 

Selain itu, ayat ini juga membahas tentang Allah SWT akan memberikan jalan keluar bagi setiap masalah kita apabila kita percaya bahwa Allah SWT akan menolong kita. Dalil tersebut tertulis didalam surah At-Talaq ayat 2-3.

فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗ ذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا

Artinya : Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, (QS. At-Talaq : 2)

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya : dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At-Talaq : 3)

Baca Juga : Dalil dan Hadits Tentang Larangan Balas Dendam

Kumpulan Hadits untuk Motivasi Diri

Kedua, kita akan membahas tentang hadits untuk motivasi diri. Berikut ini adalah beberapa haditsnya.

Kerjalah Akhirat, Maka Dunia Akan Mengikuti

Hadits pertama adalah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi. Hadits tersebut memiliki makna bahwa kita sebagai manusia tidak boleh hanya mengejar hal-hal duniawi. Kita dituntut untuk mengejar hal akhirat juga dan bahkan dianjurkan untuk mengejar akhirat terlebih dahulu. Mengapa demikian? Karena jika kita mengejar akhirat, maka dunia akan mengikutinya.

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjadikan akhirat tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya. Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai berai, dan dunia datang padanya dalam keadaan hina. Dan barang siapa menjadikan dunia tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya. Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya. (HR. Tirmidzi)

Tanamkan Diri Agar Selalu Menjadi Orang yang Bermanfaat

Hadits yang selanjutnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad. Hadits ini memiliki makna bahwa kita sebagai manusia harus menjadi manusia yang memiliki manfaat bagi orang lain.

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. (HR. Ahmad)

Tinggalkan Sesuatu yang Membuat Dirimu Ragu

Jika kita sering merasa ragu terhadap suatu hal, hadits berikut ini sangat cocok untuk menjadi reminder kita. Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Nasai ini memiliki makna bahwa kita harus mengikuti hati nurani kita dengan meninggalkan setiap hal yang membuat kita ragu.

Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu. (HR. Tirmidzi dan Nasai)

Baca Juga : 9 Golongan Kematian yang Terhitung Mati Syahid

Jangan Menyesali Hal yang Telah Terjadi

Pasti setiap manusia pernah menyesali suatu hal yang sudah terjadi. Jika kita sedang berada didalam fase tersebut, kita dapat mengingat kembali hadits yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini yang membahas tentang jangan pernah menyesali apa yang sudah terjadi karena hal tersebut sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.

Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan : 'Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.' Akan tetapi hendaklah kau katakan : 'Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia kehendaki pasti terjadi.' Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan. (HR. Muslim)

Penutup

Ketika kita sedang mengalami fase demotivasi, alangkah baiknya kita sebagai muslim membangun motivasi kembali dengan membaca dan memahami kembali dalil-dalil didalam Al-Qur'an dan hadits sebagai penyemangat agar dapat kembali menumbuhkan motivasi didalam diri. Quotes  ayat Al-Quran tentang motivasi hidup, yang indah, kata mutiara hadits shahih, tentang kehidupan, menyentuh hati.
Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Kumpulan Dalil dan Hadits untuk Motivasi Diri"