Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nabi Musa AS : Bayi Penyejuk Hati Istri Firaun

Daftar Isi [show]

Kisah Nabi Musa AS
Dhiragama.com - Pada suatu hari Raja Firaun yang sangat jahat dan kejam bermimpi dalam tidurnya. Dirinya melihat ada api yang datang dari arah Baitul Muqaddas kemudian melahap seluruh rumah yang ada di Mesir dan semua rumah milik bangsa Qibthi. Namun api tersebut tidak membahayakan Bani Israil.

Ketika terbangun ia sangat bingung dan heran atas arti mimpinya. Kemudian ia memanggil peramal yang ada di seluruh negeri untuk menafsirkan mimpinya tersebut. Para peramal ini menjelaskan bahwa akan ada seorang anak laki-laki yang lahir dari kalangan bani Israil dan anak itu akan menjadi penyebab runtuhnya bangsa Mesir. 

Kekejaman Raja Fir'aun

Firaun amat sangat terkejut dan ketakutan mendengar penjelasan mimpinya dari para peramal. Tanpa pikir panjang ia segera memerintahkan prajuritnya untuk segera membinasakan seluruh bayi laki-laki yang ada di seluruh kota dengan jangka waktu 1 tahun, setahun kemudian berhenti dan satu tahun selanjutnya dilanjutkan untuk membinasakan bayi laki-laki.

Baca Juga : Kisah Nabi Yusuf AS dan Zulaikha didalam Al-Qur'an

Nabi Harun AS dilahirkan pada tahun saat pembinasaan bayi laki-laki sedang dihentikan. Tetapi Nabi Musa AS dilahirkan pada tahun berikutnya, yakni tahun saat pembinasaan bayi laki-laki harus dilakukan.

Mengetahui bahwa sang buah hati lahir pada tahun pembinasaan bayi laki-laki dilakukan, begitu gundahnya hati ibu Nabi Musa AS. Ibu Nabi Musa AS sangat takut apabila Firaun berhasil menemukan sang Putra, kemudian membinasakannya. 

Keputusan Berat Ibu Nabi Musa AS

Melihat dirinya terjebak dalam situasi tersebut, ibu Nabi Musa AS akhirnya memutuskan untuk memasukkan Nabi Musa AS kedalam sebuah peti kayu kemudian menghanyutkannya ke sungai Nil. Melihat Musa kecil terbawa arus lembut aliran sungai Nil menjauh dari si ibu, hati ibu Nabi Musa AS pun menjadi semakin gundah, namun Allah SWT memberikan ketenangan didalam hatinya.

وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ

Artinya : Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” (QS. Al-Qasas : 7)

Peti kayu tersebut terus terbawa arus lembut  aliran sungai Nil hingga melewati istana Raja Firaun. Dayang-dayang kerajaan yang melihat ada sebuah peti yang mengapung diatas sungaipun segera membawanya kepada Asiyah, istri Firaun. Mereka menjelaskan kepada istri Firaun bahwa mereka sangat penasaran tentang apa yang ada didalam peti tersebut, tetapi mereka tidak berani membukanya tanpa sepengetahuan istri Firaun.

Awal Nabi Musa AS Tinggal di Kerajaan Fir'aun

Melihat peti kayu yang ditemukan dayang-dayangnya, hati Asiyah juga ikut bertanya-tanya apa yang sebenarnya ada didalam peti tersebut. Tanpa pikir panjang Asiyah segera membuka peti tersebut dan ia mendapati seorang bayi laki-laki kecil yang sangat lucu dan tampan serta sangat bercahaya. Dengan kuasa-Nya, Allah SWT membuat Asiyah jatuh hati dengan bayi mungil yang ada didalam peti tersebut sejak pertama kali memandangnya.

Baca Juga : Kisah Nabi Luth AS dan hukuman Allah SWT untuk kaum Sodom

Asiyah segera menggendong bayi tersebut dan memberitahu suaminya, yakni Raja Firaun. Betapa terkejutnya Firaun melihat sang istri menimang-nimang bayi laki-laki dan hampir saja membunuh bayi kecil tersebut. Tetapi Asiyah menentang dan melindungi bayi tersebut serta memohon kepada sang suami untuk mengasihani bayi kecil nan lucu itu.

وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Artinya :  Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al-Qasas : 9)

Setelah menghanyutkan Musa, hati ibu Nabi Musa AS semakin terasa hampa dan kosong. Setiap harinya ia hanya memikirkan bagaimana nasib sang anak yang ia hanyutkan. 

وَاَصْبَحَ فُؤَادُ اُمِّ مُوْسٰى فٰرِغًاۗ اِنْ كَادَتْ لَتُبْدِيْ بِهٖ لَوْلَآ اَنْ رَّبَطْنَا عَلٰى قَلْبِهَا لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya : Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah). (QS. Al-Qasas : 10)

Menyadari bahwa bayi laki-laki yang ditemukannya masih membutuhkan nutrisi melalui ASI, Asiyah pun memanggil seluruh ibu yang ada di negeri Mesir untuk diseleksi dan dijadikan ibu susu bayi tersebut.

 وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ نَاصِحُوْنَ

Artinya : Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?” (QS. Al-Qasas : 12)

Namun ibu-ibu susu yang datang tidak memenuhi kriteria Asiyah. Kemudian ada seseorang yang mendatangi Asiyah lalu memberitahu ada ibu susu yang sesuai dengan kriteria Asiyah. Ia bernama Yukhabad, yang tanpa sepengetahuan Asiyah adalah ibu kandung dari bayi mungil tersebut.

Baca Juga : Inilah peristiwa penting yang menjadi awal mula perintah Shalat 5 waktu

Itu semua merupakan kehendak Allah SWT untuk membuat hati ibu Nabi Musa AS gembira. Asiyah pun segera memanggil  Yukhabad dan meminta  Yukhabad untuk tinggal di istana sambil menyusui bayi kecil tersebut. Tetapi  Yukhabad menolak jika harus tinggal di istana, karena ia memiliki tanggung jawab untuk mengurus suami dan anak-anaknya.  Yukhabad ingin jika ia menyusui bayi tersebut dirumahnya. Mendengar ide tersebut, tanpa pikir panjang Asiyah istri Firaun langsung menyetujuinya dan segera menyiapkan segala keperluan hingga hadiah yangbelimpah untuk  Yukhabad serta keluarganya.

Allah SWT menganugerahkan perasaan gembira dan rasa aman didalam hati  Yukhabad, bahkan sekarang setiap harinya  Yukhabad dapat bertemu dengan Musa kecil dan menyusuinya. Rasa takut dan cemas didalam hati  Yukhabad pun perlahan memudar dan berganti menjadi rasa aman. 

فَرَدَدْنٰهُ اِلٰٓى اُمِّهٖ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya : Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS. Al-Qasas : 13)

Lalu bagaimanakah kisah Nabi Musa Alaihissalam selanjutnya? Apakah Musa kecil akan selamat dari kekejaman Firaun? Simak kisah selanjutnya disini.

Baca Juga : Tidak mempan dibakar api, inilah kisah mukjizat Nabi Ibrahim AS

Penutup 

Demikianlah Kisah Nabi Musa AS bayi yang dihanyutkan di Sungai Nil dan menjadi penyejuk hati Asiyah, istri Firaun. Salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari kisah tersebut adalah ketabahan dan kesabaran luar biasa yang dimiliki ibu Nabi Musa AS. Semoga kita juga dapat memiliki ketabahan serta kesabaran luar biasa tersebut. Aamiin ya Rabbal'alamiin. Kisah, mukjizat nabi musa singkat untuk anak, dan firaun, lengkap dari lahir, kecil, bergambar.

Show comments
Hide comments

Post a Comment for "Kisah Nabi Musa AS : Bayi Penyejuk Hati Istri Firaun"