Dalil dan Hadits Tentang Larangan Balas Dendam
Salah satu alasan mengapa Islam melarang untuk melakukan balas dendam karena dapat menumpuk rasa kebencian didalam hati. Kebencian tersebut nantinya akan terus bertambah hingga dapat memenuhi hati dan jiwa. Jika kebencian sudah seperti itu maka yang akan muncul adalah pertengkaran dan permusuhan yang tidak akan berhenti.
Larangan untuk melakukan balas dendam juga sudah tertulis jelas didalam Al-Qur'an dan Hadits. Untuk dapat lebih memahami larangan balas dendam, silahkan simak pembahasan dibawah ini. Semoga setelah ini kita dapat semakin sabar dan tidak pernah terpikirkan untuk melakukan balas dendam kepada siapapun. Aamiin yaa Rabbal 'Alamiin.
Dalil Tentang Larangan Balas Dendam
Dalil yang menuliskan tentang larangan balas dendam terdapat didalam Qur'an surah An-Nahl ayat 126 - 128 yang tertulis sebagai berikut.
وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ
Artinya : Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar (QS. An-Nahl : 126)
Baca Juga : Kumpulan Dalil dan Hadits Larangan Menyakiti Wanita dalam Islam
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ اِلَّا بِاللّٰهِ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِيْ ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُوْنَ
Artinya : Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan (QS. An-Nahl : 127)
اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ ࣖ ۔
Artinya : Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. An-Nahl : 128)
Hadits Tentang Larangan Balas Dendam
Hadits Riwayat Muslim
وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا
Artinya : Dan tidaklah Allah menambah seorang hamba dengan kemudahan untuk memaafkan kecuali Allah akan memberinya izzah (kemuliaan). (HR. Muslim)
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Artinya : Dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, sungguh orang yang kuat adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga : 9 Golongan Kematian yang Terhitung Mati Syahid
Hadits Riwayat Muslim
بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ الهَi وَحْدَهُ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
Artinya : Sesungguhnya aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang beribadah kepada Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun (HR. Muslim)
Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnud Majah
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ
Artinya : Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia suka (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)